Senin, 29 Maret 2010

Terjaga

Aku tak tau.....
entah kemana perginya semua angan
yang terbiasa melekat di sudut-sudut rinduku

Aku tak tau.....
entah kemana perginya semua mimpi
yang pernah aku untai
bersama denyut malam nan sepi

Semua tak terduga
senyum yang sejuk mengelus sepi
mata yang sarat guratan kasih
bukan milikku lagi

Terbaik dari semua
yang pernah aku miliki
pergi bersamamu
meninggalkan nyeri............





note: memang sebaiknya berakhir sebelum terlambat,
sekarang mungkin terasa nyeri, tapi aku yakin
akan jadi tawa di kemudian hari. amin

Minggu, 28 Maret 2010

kembali menikmati indahnya kampungku

"Semoga dahaga kangenmu tertebus sejuta pelukan bahagia orang2 yang selama ini hadir dalam mimpimu. Selamat menikmatui liburan", kata2 manis ini, aku terima via sms dari seorang sahabat. Benar yg dia katakan, begitu sampai dirumah Ibu orang2 tercinta (ibu, anak lanang dan kedua adekku) menyambutku dengan pelukannya, mengobati kangenku.

Hari masih gelap, adzan subuh belum menggema ketika kembali kuinjakkan kaki dirumah masa kecilku, rumah yang penuh dengan berjuta kenangan bersama orang2 tercinta, sahabat dan kerabat. Sejuk udara pagi, ditingkah kicauan burung liar yang bersaut-sautan, membuatku enggan untuk memejamkan mata meskupun kantuk menyapa, terlalu indah pagi untuk dilewati dengan sekedar bobo, ba'da subuhan.

Puas berlama2 di teras rumah menikmati pagi, baru kumulai aktivitas, aku ditemani anak lanang ziarah ke makam Bapak. dilanjut menemani anak lanang, sesekali ngobrol ringan dengan ibu. sorenya hujan ringan turun, meskupun tanpa kabut, udara terasa dingin menggigit kulit.

Meskipun hujan ringan, ternyata kali dibawah banjir, suara gemuruhnya menimbulkan kembali kenangan masa kecil. Nongkrong dipinggir pematang parit pengairan untuk melihat banjir kecoklatan dibawah sana.... aiiiihhh indahnya........

Hari kedua, bangun jauh sebelum subuh tiba, meskipun mata masih ngantuk harus tetep bangun untuk kembali menemani yg sedang belajar, sambil mempersiapkan sarapan pagi. Waktu berangkat sekolah tiba, kembali mencoba naik motor anterin anak lanang, awalnya rasa takut sempat membersit, tapi ingat dulu, aku begitu biasa naik turun bukit ini dengan motor, akhirnya keberanian timbul lagi.

Hari ini pasti banyak keindahan dirumah masa kecil ini, yang bisa kembali aku nikmati. Keindahan alam, nyanyian alam, tetangga yang ramah menyapa, bahkan menyempatkan diri mampir untuk sekedar ngobrol sebentar, membuat hariku semakin indah....... alhamdulillah.............

Kamis, 25 Maret 2010

semoga engga sakit

Hari ini cuaca begitu ekstrimnya. pagi sampai siang muram,sejuk, begitu lewat tengah hari berubah jadi panas, serasa menggigit kulit. sungguh tak nyaman, apalagi bagi yg menjalankan shaum sunah Kamis.

Bertiga kami makan sahur, tp cuma berdua ketika buka puasa.... hehehe.... ada yang batal!! yang pasti bukan aku loh......

Badan emang terasa meriang sejak siang, aku pikir ini karena aku agak kekurangan cairan tubuh, jadi aku tahan sampai waktu berbuka tiba. tapi ternyata sampe sekarang rasa tak nyaman ini masih aku rasakan. minum multivitamin udah, minum obat pereda nyeri juga udah, tapi masih belom terasa lebih baik.

Wuaaaah repot nich kalo sampe flu, aku kan mo kerumah ibu..... engga enak banget kalo aku lagi flui, pergi sendirian. masih ada waktu sehari lagi nich, semoga besok pagi kondisiku membaik. semoga aku engga sakit, biar aku nyaman pergi sendirian, dan engga membuat khawatir orang rumah....... smogaaaaaaa......

Senin, 22 Maret 2010

Dermaga Cintaku

Pantai ialah cintaku
Aku ialah belahan jiwanya
Kami disatukan oleh cinta, tapi lantas bulan
memisahkanku darinya.
Aku menemuinya dalam keraguan dan pergi
meninggalkannya dengan hati berat, dan
mengucapkan selamat jalan.

Kulompati cakrawala biru dari belakang
dengan gesit,
untuk melarutkan perak buihku dengan
pasir emasnya dalam kilauan.
Kupuaskan dahaganya dan kuselami
hatinya,
ia melembutkan suaraku dan meredakan
amarahku kala fajar menyingsing.
kubacakan rahasia cinta padanya, dan ia
memeluk diriku penuh kasih.
kala senja tiba, kutembangkan lagu harapan
untuknya
dan lantas senyuman halus bersinar di
wajahnya. aku orang yang gelisah dan
penakut. namun, belahan jiwaku seorang
penyabar dan bijaksana. dadanya lapang
meredakan kecemasan dalam diriku.
Kala pasang tiba kami berdekapan kembali.
dan saat surut menjelang aku jatuh
tersungkur di hadapannya.

Kerap kali aku menari dikitari bidadari saat
mereka muncul dari langit.
dan bersantai di atas batu karang, menatap
bintang gemintang
Kerap kali kudengar belahan jiwaku
mengeluhkan kekecilannya
Dan ia kubantu dengan lolongan panjang.

Kerap kali aku berjumpa dengan batu karang
yang angkuh,
dan menyapa mereka dengan senyuman,
tapi mereka tiada pernah memberiku sedikit
tawa.

Kerap kali jua aku menyelamatkan jiwa-jiwa
yang hanyut di ombak samudera dan
mengantarkannya kepada belahan jiwaku.


Dermagaku memelukku dengan lembut.
Ia memberikan kekuatannya kepada
mereka bagai ia merebut kekuatan dariku.

Sering jua aku mencuri emas mutu
manikam dari dasarlautan dan
menunjukkannya di belahan jiwaku, Sang
Pantai.
Dia merebutnya dalam diam, lantas setiap
aku membawakannya mutiara, ia
senantiasa menyambut diriku.

Dalam gelap malam,
saat semua makhluk tertidur lelap, Aku
duduk sendiri, kadang menyanyi, dan kadang
berteriak. Aku senantias terbangun.
Oh....! Ketololan telah membangunkanku!
Karena aku seorang pemabuk cinta amat angkuh.
Mungkin aku sudah letih, tapi aku tak akan
pernah diam.

(Kahlil Gibran, Song of The Soul)





Note: dedicated to MLH Panji.

Jumat, 19 Maret 2010

Duka itu kembali menyapaku

pagiku begitu indah pada awalnya. aku jalani aktivitasku seperti biasa. namun, semua keindahan itu terusik oleh lengkingan sms di ponselku. awalnya aku masih santai aja, begitu aku tau siapa pengirimnya, karena dialah satu-satunya sahabatku yang rajin menyapa. betapa duniaku seolah runtuh, ketika telah kubaca isi pesan itu, "maminya sarah meninggal, udah tau blom, man??" Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji'un..... semua yang berjiwa akan merasakan mati, tapi aku masih sulit untuk menerima kenyataan ini.

ketika aku buka inbox FB-ku, 2 hari sebelumnya memang aku dapati sebuah pesan pendek dari Sarah, dia cuma bilang "Mami di ICU", sejak saat itu kami saling mengirim pesan, tak ada waktu terlewat tanpa menulis pesan setiap kali kami OL, intinya doa, harapan serta permohonan kami pada-Nya untuk kesembuhan Mami. aku selalu memberikan support pada Sarah, yang tentu saja begitu sedih. Sarah banyak cerita tentang Mami, juga keinginannya untuk segera bertemu dengan Mami, tp terbentur pada urusan sekolah dan anak2, yg harus beres. kabar terakhir dia bilang pasti pulang dan sampai di Indonesia tgl 18.

ternyata memang sarah pulang tgl itu, cuma dalam kondisi yang berbeda, Mami telah tiada. Sarah, dukamu dukaku juga, aku menyayangi Mami sepenuh hati, setelah ini aku pasti akan sangat merindukan candaan, nasehat dan ngobrol dengan beliau. aku tau, mami begitu menyayangi kami sahabat-sahabatmu. maafkan aku sarah, pada penghormatan terakhir untuk mami aku tak bisa hadir, dan itu membuatku begitu sedih. tapi aku janji, nanti pada kesempatan pulang kerumah ibu, aku akan ziarah ke makam beliau. semoga dirimu tak buru-buru kembali ke Amrik, hingga kita masih bisa bersama-sama ke makam Mami.


untuk: Sarah, sahabatku
Tabahlah menghadapi cobaan ini.

Jumat, 12 Maret 2010

ketika satu rumah ada dua kunci

kejadian super unik, membuatku dan sahabatku di lereng Lawu sana tertawa barsama, terbahak-bahak sampai sakit perut.

aneh tapi nyata saat kita memiliki satu 'rumah' tapi kuncinya ganda.... kejadian ini baru saja aku alami. penjaga rumah sekaligus sohibku tersayang tengah sibuk menambah ini itu yg diperlukan rumahku. saat bersamaan aku lagi pengen nge-cat rumahku sesuai warna yg aku suka....

dan.... ketika rumahku sudah demikian cantik menurutku..... tiba2 si sohib laporan, rumahku sudah beres. aduuuh ternyata beres plus cat yang baru saja aku ganti, digantinya pula.....

sob, laen kali rasanya perlu japri dulu untuk mengurus rumah yang siang ini membuat kita sakit perut karena tak henti-hentinya tertawa....

Kamis, 11 Maret 2010

si Adek perlu kaca mata???

Beberapa hari terakhir ini, gadis kecilku mengeluh pening kepalanya setiap pulang sekolah. awalnya tak pikir karena panas, dia jadi kolokan.... makin hari keluhan makin bertambah, mengarah ke pertemuan antara 2 alis mata terasa sakit. kalo menundukkan kepala ruku' or sujud juga terasa sakit dimatanya. pengalamanku dulu, ini gejala mata minus....

Karena aku menduga mata si adek gejala minus, aku tawarkan untuk periksa ke dokter mata. tapi apa katanya,"bunda, kalo adek harus pake kaca mata adek malu, karena teman2 juga ada beberapa yang berkaca mata, nanti disangkanya adek ikut2an." selalu ada alasan untuk menolak dibawa periksa.

Tapi, tiba2 sore selepas magrib tadi dia bilang, "bunda, kapan kita periksa, katanya mau ke dokter mata?" ya ampyuuunnn..... namanya anak2, tau bunda n bpk-nya baru saja datang, langsung ditodong....

Sabar adek, masih ada esok.... maaf sayang, bunda n bpk lelah.... Bunda janji, besok kita ke dokter, periksa setelah adek pulang skul.... mungkin memang adek bener2 membutuhkan kaca mata......

Senin, 08 Maret 2010

Arti sebuah sapa

Rasanya tak ada satupun manusia di dunia ini yang mampu hidup tanpa komunikasi dengan sesama. Karenanya, serasa menjadi kelaziman untuk saling menyapa. ketika pagi, ingin kita menyapa teman, sahabat maupun kerabat yg dekat dengan kita, untuk sekedar mengucapkan selamat pagi.....

Namun, tak semua dari mereka berkenan dengan sapaan kita. dalam kondisi begini, kita yang menyapa jadi serba salah. memang niat kita baik, tapi.... mungkin sapa kita mengganggu aktivitasnya, dan kita harus bisa mengerti....

Sapaan bagi diriku pribadi, adalah bentuk perhatianku untuk mereka yang dekat dihatiku, tapi tak bisa bertemu setiap saat karena jarak yg membentang. pun begitu, aku memberikan makna sapa dari teman2, aku selalu berusaha mengapresiasi setiap sapa dari mereka, karena bagiku meskipun cuma sekedar sapa, sungguh dalam maknanya, sebentuk perhatian.......

Arti sebuah sapa

Jumat, 05 Maret 2010

Terlalu lama, jadi basi.....

Sebuah pengakuan, entah itu jujur atau sekedar bercanda, ga ada salahnya kita berikan apresiasi. bertemu dengan dia,yang sudah sekian lama berpisah, sungguh surprais yang tak ternilai harganya. sosok yg tak pernah asing bagi diri, mampu membawa kita pada sebuah masa yang lama telah kita lewati.

Mungkin bagi orang lain, atau bahkan dirimu, semua tak berarti,tapi bagi aku sangat, sangat...berarti. setiap sapamu membuat aku kembali lagi kemasa-masa itu, masa dimana dulu kita sering bersama dengan teman-teman menghabiskan waktu.

Tempat dimana kita sering bertemu dulu, mungkin menjadi tempat istimewa yg ingin kita kunjungi lagi dan lagi......

Sayang sekali,tempat itu begitu jauh dari jangkauan raga kita, tapi biarlah..... karena tempat itu akan selalu ada dalam kenangan kita berdua.

Kenangan....benarkah?? mmmhh... hanya hatimu yang tau pasti,karena akupun tak pernah yakin... masa itu terlalu lama, dan mungkin sudah telanjur basi.....



note: apresiasiku untuk sebuah pengakuan.